Taekwondo Indonesia 3rd Geup (Red Belt) Sertifikasi Pengurus Besar Taekwondo. Indonesia (PBTI), 2002-International Approved • Shotokan Karate DAN 1 (Black Belt by Japan Karate Association / JKA) "Jadwal adalah janji yang harus ditepati." (Fahri, Ayat-Ayat Cinta)
Berjanji: Menjunjung tinggi nama bangsa dan negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Mentaati azas-azas Taekwondo Indonesia. Menghormati pengurus, pelatih, senior dan sesama Taekwondoin dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia. Selalu berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam menjaga nama baik Taekwondo Indonesia.
MATERITEHNIK TAEKWONDO; Janji Taekwondo Indonesia; Video about Us; 160 an Taekwondoin Koguryo Manahan Mengikuti Gasuku UKT Periode III Tahun 2018; Sekilas tentang Master Alex Harijanto; Taegeuk 6 / Yuk Jang For Blue Red Belt; Taegeuk 1 / Il Jang For Yellow Belt; Taekwondo Manahan Peroleh 1 Emas dan 5 Perak di Kejuaraan Walikota Magelang Cup
VuRnRJc. Jakarta ANTARA - Pengurus Besar Taekwondo Indonesia PBTI menggelar seleksi nasional Taekwondo Indonesia sebagai persiapan menuju SEA Games Kamboja yang akan berlangsung pada 5-17 Mei 2023. Seleknas Taekwondo Indonesia, yang digelar mulai 18 Desember 2022 di GOR UNJ Jakarta, mencapai puncaknya pada Grand Final, Kamis, dengan para peserta yang lolos masing-masing tahapan berhadapan dengan atlet pelatnas. Ketua Umum PBTI Thamrin Marzuki mengatakan bahwa seleknas tersebut sebagai upaya menjaring potensi Taekwondo Indonesia sekaligus mencari yang terbaik untuk mengikuti pelatnas SEA Games 2023. "Rangkaian seleksi yang dilaksanakan Binpres PBTI ini cukup baik, cukup bagus, kemudian atlet yang tampil saat ini saya lihat memang semangat untuk meraih prestasi. Dia tunjukkan maksimal kemampuannya dia, jadi kita tahu, bisa kita ukur, mana yang punya talenta-talenta bisa kita ukur di sini," ujar Thamrin di sela Seleknas, Kamis. Baca juga PBTI Kejurnas Taekwondo 2022 upaya tingkatkan kualitas pembinaan Peserta seleknas Taekwondo berjumlah 83 atlet dari 22 Pengurus Provinsi Pengprov. Mereka adalah para juara dari Kejuaraan Nasional Kejurnas Taekwondo Indonesia yang digelar pekan lalu, Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional POMNAS Padang bulan lalu, Pekan Olahraga Provinsi Porprov daerah, dan Kejuaraan Wilayah Kejurwil. Jumlah peserta kemudian mengerucut menjadi 24 atlet dari 12 provinsi untuk mengikuti Grand Final. Hari pertama Seleknas diisi dengan tes fisik per kategori untuk 12 kelas. Kemudian, hari kedua para atlet menjalani tes fighting atau bertarung untuk melihat teknis dan visi bermain, yang dilanjutkan dengan latihan teknik pada hari ketiga. Thamrin mengatakan evaluasi terhadap SEA Games Vietnam menunjukkan bahwa kelemahan timnas taekwondo Indonesia ada pada kemampuan fisik dan strategi. Baca juga PBTI pantau potensi atlet cadet dalam Kejurnas Taekwondo 2022 "Fisik Alhamdulillah sekarang atlet kita sudah 90 persen dari target yang kita tentukan. Kemudian pelatih kita evaluasi, kita ganti pelatihnya ini upaya-upaya kita," kata Thamrin. Penerapan strategi menjadi penting menyusul aturan baru yang diterapkan di pertandingan. Sebelumnya, atlet yang bertanding menjalani tiga ronde dan nilai akan diakumulasikan pada akhir ronde, sementara aturan saat ini mengharuskan atlet memenangi tiap ronde dengan sistem best of three. "Akhirnya di tiap round itu dia harus all out di situ. Untuk bisa all out fisiknya harus bagus, ini kita siapkan untuk ke SEA Games. Kita harapkan memang dari audisi ini atau dari seleksi nasional ini kita dapatkan talenta atlet yang memang bagus," ujar Thamrin. Baca juga PBTI Haornas 2022 mementum lahirkan taekwondoin potensial lewat DBON Bagi mereka yang tidak lolos seleknas akan mendapat evaluasi dari bidang pembinaan prestasi Binpres PBTI bersama Pengprov untuk meningkatkan kemampuan, sehingga dapat memicu mereka untuk lebih baik lagi pada Kejurnas atau Seleknas mendatang. Sementara itu, Ketua Pelaksana Seleknas Taekwondo Indonesia Fahmi Farezi, yang juga merupakan Ketua Binpres PBTI, melihat potensi atlet dalam seleknas. "Saya senang banget, yang datang ini pilihan, dan umurnya muda-muda, posturnya bagus-bagus, jadi ke depan taekwondo Indonesia akan bagus. Terus, untuk yang tidak terpilih sekarang pun umurnya masih sangat muda, jadi mereka akan punya peluang banyak ke depan, jadi regenerasi akan bagus," ujar Arindra MeodiaEditor Teguh Handoko COPYRIGHT © ANTARA 2022
Jakarta ANTARA - Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia PBTI Thamrin Marzuki mengatakan Kejuaraan Nasional Kejurnas Taekwondo 2022 harus menjadi pengalaman berharga dalam upaya meningkatkan kualitas atlet di berbagai daerah yang diharapkan bisa berkontribusi mewakili tim nasional timnas di berbagai ajang internasional. Thamrin menyebut ajang yang bergulir di Indoor Stadium Benteng Taruna Sport Centre, Tangerang, Banten, sejak Kamis 15/12 hingga Minggu 18/12, berlangsung dengan baik dan lancar, paling penting pertandingan berjalan dengan fair dan obyektif. “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas dukungan, sinergi dan kerja sama dengan semua pihak. Utamanya tuan rumah, Pengprov TI Banten dan Pemerintah Daerah Provinsi Banten, serta Pemerintah Kabupaten Tangerang yang telah banyak mengakomodir dan melayani kebutuhan, terkait sarana maupun prasarana pertandingan, baik untuk para atlet dan tim ofisial, juga kepada para wasit dan seluruh panitia pelaksana," ujar Thamrin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin. Dia juga menambahkan Kejurnas Taekwondo 2022 harus dilakukan evaluasi secara komprehensif agar pelaksanaan kejurnas, dan khususnya pelaksanaan Kejurnas Antar-Wilayah pada tahun-tahun mendatang berjalan lebih baik lagi. “Saya meminta agar pengprov, ke depan lebih selektif lagi dalam melakukan identifikasi, penjaringan dan seleksi atlet. Makin selektif dan berkualitas proses mendapatkan atlet tersebut, maka kualitas atau bobot mutu pertandingan juga akan terus meningkat dan ini sangat konstruktif untuk program PBTI dalam membina dan mengembangkan potensi para atlet di masa datang," ujar Thamrin menambahkan. Baca juga Kejurnas Taekwondo 2022 jadi ajang seleksi atlet masuk pelatnas Thamrin menekankan PBTI juga tetap fokus menyiapkan timnas dalam jangka pendek guna menghadapi SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja dan Asian Games XIX/2022 yang bergulir tahun depan di Hangzhou, China. PBTI atas rekomendasi tim talent scouting akan kembali melakukan seleksi nasional guna memastikan atlet-atlet terbaik yang akan dipersiapkan di dua multievent tersebut melalui pemusatan latihan nasional. Dalam Kejurnas Taekwondo 2022, Provinsi Jawa Barat menjadi juara umum setelah meraih total 17 emas 12 perak, dan 19 perunggu. Peringkat kedua ada DKI Jakarta dengan raihan 13 emas, 13 perak, dan 12 perunggu. Peringkat ketiga menjadi milik Jawa tengah dengan meraih 8 emas, 7 perak dan 3 perunggu. Menurut Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kabid Humas PBTI, Ruminta, Kejurnas Taekwondo 2022 memang menampilkan materi yang berbeda dengan Kejurnas edisi sebelumnya, yang hanya mempertandingkan kategori senior saja. "Untuk Kejurnas 2022 ini diikuti oleh kategori senior, junior dan kadet. Jumlah atlet yang ikut pun cukup banyak yaitu 865 atlet dari 32 Provinsi di Indonesia. Kategori senior berjumlah 284 atlet, junior berjumlah 322 atlet dan kadet sebanyak 259 atlet. Atlet yang mengikuti kejurnas ini adalah juara hingga peringkat ketiga pada Kejurwil yang di gelar di enam tempat atau wilayah sebelumnya. Tiga kategori ini akan terus di pertandingkan pada kejurnas berikutnya, sehingga akan terjadi kesinambungan pembinaan atlet ke depanya," ujar Ruminta. Sebelumnya Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman saat pembukaan Kejurnas ini menyatakan dukungan sepenuhnya atas langkah dan kebijakan yang PBTI tempuh dalam rangka pembinaan atlet dalam jangka panjang. Pewarta Muhammad RamdanEditor Irwan Suhirwandi COPYRIGHT © ANTARA 2022
- Pengurus Besar Taekwondo Indonesia PBTI meluncurkan Taekwondo Indonesia Integrated System TIIS secara nasional di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu 6/7/22. Hadir dalam peluncuran TIIS antara lain Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, Ketua Umum PBTI, Thamrin Marzuki, dan Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman. Aplikasi ini adalah layanan administrasi dan data terpadu berbasis digital platform yang diperuntukkan untuk seluruh kebutuhan aktivitas taekwondo. Aplikasi ini berfungsi sebagai database keanggotaan taekwondo. Dengan begitu, publik dapat mengetahui sejauh mana populasi serta perkembangan taekwondo di Indonesia. TIIA berguna untuk mengetahui sejauh mana data kuantitatif dan analisis potensi sumber daya taekwondo di Indonesia, baik atlet, pelatih, maupun wasit. Selain itu, TIIS juga merupakan sarana untuk mempermudah registrasi dan penilaian dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik kegiatan diklat kepelatihan sekaligus mempermudah registrasi dan penilaian Ujian Kenaikan Tingkat UKT geup dan UKT DAN. Lebih lanjut, TIIS juga berfungsi sebagai sistem layanan administrasi manajemen dan tata kelola kepengurusan organisasi taekwondo, dari tingkat dojang, Pengkot/ Pengkab, Pengprov sampai dengan Pengurus Besar. Paling penting, TIIS juga merupakan salah satu sarana untuk mengetahui daftar pemeringkatan atlet, dan sebagai layanan kebutuhan. Baik dalam pelaksanaan kejuaraan-kejuaraan taekwondo yang dilaksanakan baik dari level propinsi, nasional maupun internasional. Uji coba implementasi TIIS dilakukan di empat daerah, yang difasilitasi oleh Pengkab TI Badung, Bali, Pengprov TI Sulawesi Tengah, Pengprov TI Gorontalo dan Pengprov TI Kalimantan Tengah, dalam bentuk registrasi dan penilaian di kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat Geup. Baca berita sepak bola dan olahraga INDOSPORT lainnya di Google News